Game Edukatif Buatan Mahasiswa ITB dan Telkom University Menangkan Kompetisi UNESCO

Tim muda asal Bandung meraih kemenangan dalam ajang UNESCO Youth Hackathon 2025 yang digelar di Kolombia.

Ajang ini bertujuan mencari solusi digital untuk mendorong literasi digital dan tanggung jawab bermedia.

Tim Indonesia memenangkan penghargaan berkat proyek MIL Point — sebuah permainan digital yang mengajarkan perilaku bermedia yang cerdas.

Game ini terhubung dengan alat interaktif yang akan ditempatkan di ruang publik, tempat masyarakat bisa langsung bermain.

Melalui perangkat ini, pengguna bisa memainkan game sederhana untuk menguji kemampuan mendeteksi hoaks.

Setiap sesi permainan memberikan penjelasan faktual agar pemain belajar cara cek fakta dengan cepat.

MIL Point hadir dalam format web app.

Cukup daftar di situs “mil-point.vercel.app”, pengguna dapat langsung bermain, termasuk empat fitur utama:

1. **Feed** — aliran konten berita terverifikasi.

2. **Prebunk Games** — latihan mengenali hoaks.

3. **Debate Point** — forum diskusi terbuka.

4. **Leaderboard** — papan peringkat edukatif.

“Kami ingin mendorong pola pikir kritis di masyarakat,” jelas Vinnidhiaty Gradelyn Jees, perancang utama game.

Proyek dirancang intensif selama 14 hari dengan proses riset, brainstorming, pembuatan prototipe hingga pitching.

Ide MIL Point muncul dari kegelisahan atas maraknya hoaks di media sosial.

“Sekarang konten asli dan palsu makin sulit dibedakan, dan kami ingin mengedukasi publik agar mampu memverifikasi informasi,” ujar Vinnidhiaty Gradelyn Jees.

Versi perdana MIL Box akan diluncurkan akhir 2025 di Jakarta dan Bandung.

Ke depan, proyek ini akan diperluas ke seluruh Indonesia agar lebih banyak masyarakat melek digital.

Tema hackathon kali ini menyoroti keseimbangan antara manusia dan AI diikuti lebih dari seribu tim global.

Tim ITB-Telkom University berhasil mengungguli ratusan pesaing.

Selain Indonesia, pemenang lain berasal dari Argentina, Kamerun, dan Vietnam.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Komunikasi dan Informasi dalam Global Media Information Literacy (MIL) Week Conference 2025.

Proyek ini juga mendapat dukungan Kemkomdigi melalui program Garuda Spark Innovation Hub.

Rencana pengembangan jangka panjang tengah disusun untuk menguatkan ekosistem literasi digital global.

Leave a Reply